TEMANGGUNG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten bersama Pemkab Temanggung mendukung gerakan konservasi alam dengan menanam ratusan ribu pohon di Kabupaten Temanggung. Gerakan konservasi tersebut merupakan tindak lanjut Program program satu kader menanam satu pohon untuk konservasi lahan di Indonesia, sekaligus dukungan terhadap program konservasi Pemkab Temanggung, yakni Sabuk Gunung. Tercatat, 110 ribu pohon ditanam di wilayah pegunungan Temanggung pada Selasa (14/12/2021)
“Kader Muhammadiyah harus menanam dan memelihara pohon ayoman, tidak hanya di lahan kritis, tetapi juga di lahan kosong sekitar pemukiman,” kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung, KH Anshori Asyari, pada launching gerakan penanaman Sabuk Gunung Pemuda Muhammadiyah, di Gunung Wulung, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto.
Anshori Asyari mengatakan, Muhammadiyah harus berpartisipasi dalam konservasi lahan di Temanggung. Ia berharap, 110 ribu benih pohon yang ditanam dapat memberi andil dalam merawat alam. Tanah menjadi subur, alam kembali asri, dan tidak lagi ada bencana banjir dan longsor, serta kekeringan.
Ia menegaskan, warga Muhammadiyah akan memelihara benih yang ditanam dan memastikan tumbuh.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Temanggung Suwondo mengatakan, benih pohon dibudidaya di lahan kebun benih Nglurik, Ngrempok dan Selopampang.
“Pohon yang ditanam adalah bambu 70 ribu, Beringin 20 ribu dan aren 20 ribu,” katanya, dilansir jatengprov.go.id.
Dikatakan, semua cabang Muhammadiyah dilibatkan dalam menanam pohon, yakni di lahan lereng pegunungan, turus jalan dan lahan kosong. Lahan tersebut tersebar wilayah gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Temanggung Suwondo mengatakan, benih pohon dibudidaya di lahan kebun benih Nglurik, Ngrempok dan Selopampang.
“Pohon yang ditanam adalah bambu 70 ribu (batang), Beringin 20 ribu (batang), dan aren 20 ribu (batang),” katanya.
Dijelaskan, semua cabang Muhammadiyah dilibatkan dalam menanam pohon, yakni di lahan lereng pegunungan, turus jalan dan lahan kosong. Lahan itu di wilayah gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.
“Kami berharap tidak ada lagi berita banjir di Temanggung,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunanto mengatakan, pihaknya punya program satu kader menanam satu pohon untuk konservasi lahan di Indonesia.
Gerakan konservasi sebagai keprihatinan dari Pemuda Muhammadiyah melihat kerusakan alam yang kian hari terjadi dan semakin parah.
Ia menyampaikan, perlunya saling mengingatkan agar tidak ada kerusakan alam dan melakukan konservasi lahan. Jangan sampai gerakan konservasi lahan muncul saat telah ada bencana alam.
“Penanaman pohon di Temanggung tidak hanya bermanfaat untuk warga di Temanggung, tetapi juga kehidupan di dunia,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan SDM dan Pendidikan Kabupaten Temanggung Tri Raharjo mengatakan, konservasi lahan diperlukan agar kerusakan tidak semakin parah dan tidak ada bencana alam, atau setidaknya meminimalkan kejadian bencana alam. Baik bencana longsor dan banjir, serta krisis air bersih di saat musim kemarau.
Tri menyampaikan setelah gerakan menanam, maka langkah selanjutnya adalah gerakan memelihara pohon yang ditanam, sehingga bisa tumbuh dan bermanfaat sesuai yang diharapkan. (*/cr1)